SALAH SEORANG PEMBACA
BERTANYA KEPADA SAYA, “BERAPA LAMA WAKTU YANG ANDA HABISKAN UNTUK
BISA HAFAL AL-QUR’AN?
TENTANG BERAPA LAMA
waktu yang saya butuhkan untuk bisa
hafal Al-Qur’an, maka saya katakan bahwa sebenarnya saya menghafal Al-Qur’an tidak pernah berpikir berapa
lama yang saya butuhkan dan berapa surah yang telah saya hafal, tetapi saya
ingin mengharap ridha Allah. Saya juga sering mengatakan bahwa saya hanya menginginkan pahala yang besar dari
Allah dan dekat dengan-Nya.
Saya tahu bahwa
terkadang orang mukmin yang hanya hafal surah Al-Ikhlas mampu mendapatkan
kedudukan yang paling tinggi di sisi Allah
dikarenakan keikhlasan dan kejujuran
dirinya terhadap Rabb-Nya. Inilah yang menjadikan seorang mukmin lebih mampu menghafal
Al-Qur’an, karena Allah membantunya.
Mengkin kita pernah mendengar kisah seorang sahabat yang selalu membaca
surah Al-Ikhlas dalam shalatnya, lalu Rasulullah bertanya kepadanya, “Apa
yang menyebabkan kamu melakukan hal ini?” Sahabat itupun menjawab, Aku menyukai surah
ini karena di dalamnya ada sifat Allah, maka Rasulullah pun mengabarkan kepada sahabat
tersebut bahwa Allah juga mencintai orang tersebut.
Adapun orang yang menghafalkan Al-Qur’an untuk berbangga-bangga atau ingin mendapatkan
piagam dan ijazah agar dilihat
manusia, maka dia akan memperoleh pahala yang sedikit, meskipun hafal
Al-Qur’an. Kita semua juga tahu bahwa orang itu adalah orang yang
pertama kali akan merasakan panasnya api neraka pada hari kiamat nanti. Dia
adalah orang yang membaca dan menghafal Al-Qur’an karena ingin disebut Qori,
dia membanggakan diri dihadapan manusia tidak mengharap ridha Allah. Orang seperti ini hanya
akan mendapat penghargaan di dunia, sedangkan di akhirat tidak akan mendapatkan
apa-apa.
Oleh karena itu wahai
saudaraku seiman, selalu saya katakan bahwa hafal sedikit yang disertai dengan
keikhlasan itu lebih baik dari pada hafal banyak tanpa disertai dengan keikhlasan.
(Hafal Al-Qur’an
Tanpa Nyantri, Hal:
48, Abdul Daim
Al-Khalil, Pustaka Arafah, Solo)
0 komentar:
Posting Komentar